Tugas
Softkill
NAMA : OLIVIA RONITASARI
KELAS
: 3EA18
NPM :
15211464
1.1
Pengertian Penalaran
merupakan
proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan
yang bertolak belakang dari pengamatan indera (observasi empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau
tidak ilmiah.
Penalaran
sebagai sebuah kemampuan berpikir, memiliki dua ciri pokok, yakni logis dan
analitis. Logis artinya bahwa proses berpikir ini dilandasi oleh logika
tertentu, sedangkan analitis mengandung arti bahwa proses berpikir ini
dilakukan dengan langkah-langkah teratur seperti yang dipersyaratkan oleh
logika yang dipergunakannya. Melalui proses penalaran, kita dapat samapai pada
kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah
proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang
relevan. Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat
dari bukti-bukti yang ada dan menurut aturan-aturan tertentu.
1.2 Pengertian Proposisi
Adalah
pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai
benar atau salah , dan tidak boleh kedua-duanya. Maksud kedua – duanya adalah
dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar
dan salah seklaigus.
Rumus ketentuannya :
Q + S +
K + P
Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S : Subjek adalah sebuah kata atau
rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri
sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5 macam : Adalah,
ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak boleh kata sifat,
kata keterangan, kata kerja).
1.3
Pengertian Evidensi
Pada hakikatnya
evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas
yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan
sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai
pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah.
1.4 Cara Menguji Data
Data
dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena
itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan
yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa
cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
1.5
Cara Menguji Fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua
yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat
kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
1. Konsistensi
2. Koherensi
1.6 Cara Menilai Autotitas
Seorang
penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari
tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan
pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian
atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
Sumber
:
http//wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar