Sabtu, 22 November 2014

bab 4 etika bisnis

Nama : Olivia ronitasari
Kelas   : 4ea18
Npm    : 15211464


BAB IV
KASUS-KASUS ARAHAN DOSEN


1.      Contoh Kasus Norma Umum Dalam Bisnis
Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau universal. Misalnya norma sopan santun, norma hukum dan norma moral. Contohnya seperti dibawah ini :
a.Norma santun  : Memberi reward kepada perusahaan potensial disuatu negara.
b.Norma hukum : Perusahaan harus membayar pajak.
c.Norma moral   : Perusahaan mengadakan event untuk memperingati hari ulang tahun perusahaan.

2.     Contoh kasus Etika-Etika Deontologi dan Etika Teologi

Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontology bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya menberikan pelayanan terbaik untuk semua konsumennya, untuk mengembalikan hutangnya sesuai dengan perjanjian untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu sebanding dengan harganya.

a. Contoh Kasus Etika Deontologi
Perusahaan tidak melaksanakan operasional perusahaan berdasarkan Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku maka perusahaan dikenai sanksi dari pemerintah.
b. Contoh Kasus Etika Teleologi
Monopoli di PT. PLN terbentuk secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945, dimana pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PLN dinilai etis bila ditinjau dari teori etika teleologi.

3.Contoh Kasus bisnis Amoral/Utilitarianisme 

a.       Dugaan penggelapan pajak yang dilakukan pihak perusahaan IM3 dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali.Karena itu, IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar.
750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi. Manajemen juga melakukan konspirasi dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan dalam kasus tersebut. Pihak pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.
b.      Sogok, suap, nepotisme, kolusi, dan monopoli.


Sumber

Senin, 03 November 2014

riset pemasaran

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah Penelitian
Dewasa ini indonesia bisa dikatakan menjadi negara yang cukup pesat pada bidang bisnis baik bergerak dibidang jasa maupun dagang. Namun tidak boleh dilupakan semakin banyak usaha yang ada semakin ketat atau banyak pula persaingan yang terjadi. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan, apabila perusahaan menjual jasa dengan harga yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, produsen perlu melakukan kegiatan peramalan penjualan untuk mengetahui apakah penjualan akan barang dapat terjual seoptimal mungkin, serta untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan sehingga dapat mencapai suatu keuntungan. Karena dalam hal ini peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan memperhitungkan resiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang. Karena penjualan adalah salah satu kegiatan yang tidak dapat di ukur kepastiannya
     Salah satu dari usaha yang ada di Indonesia ialah penjualaan pakaian. Salah satu usaha yang cukup berkembang adalah usaha konveksi pakaian baik pakaian wanita maupun pria. Pakaian merupakan kebutuhan manusia yang penting. Semua orang pasti membutuhkan pakaian baik untuk berpergian , kerja , ataupun untuk di rumah. Oleh sebab itu usaha pakaian ini juga banyak permintaan nya dan bahkan tidak sepi pada permintaan konsumen , dari pakaian yang murah sampai pakaian yang mahal dengan brand terkenal.Dari uraian-uraian tersebut, dan mengingat pentingnya peramalan penjualan oleh produsen Pakaian  untuk membuat keputusan dimasa yang akan datang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PERAMALAN PENJUALAN SERAGAM PADA KONVEKSI JEDRICO “
1.2    Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah
         Dari penjelasan diatas, maka penulis merumuskan masalah
1.      Bagaimana peramalan penjualan terhadap Seragam Pada Konveksi Jedrico dengan menggunakan metode Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES), Mean Absolute Devisiasion (MAD)?
2.      Dari ketiga metode tersebut, metode manakah yang tepat untuk Konveksi Jedrico ?

1.2.2 Batasan Masalah
         Penulis hanya membatasi masalah pada peramalan penjualan produk Seragam pada bulan Mei 2013-Mei 2014, dimana data tersebut dijadikan sumber data perhitungan dan dasar  perhitungannya.

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui Bagaimana peramalan penjualan terhadap Seragam Pada Konveksi Jedrico dengan menggunakan metode Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES),Mean Absolute Devisiasion (MAD),
2.      Untuk mengetahui metode mana yang lebih tepat untuk peramalan penjualan Seragam Pada Konveksi Jedrico.

1.4  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dengan di adakannya penelitian ilmiah ini adalah:
1.      Bagi Penulis
1.      Sebagai bentuk pengembangan ilmu serta wawasan tentang penerapan teori pada kehidupan nyata.
2.      Sebagai pengalaman yang di harapkan dapat berguna dimasa yang akan datang bila berkecimpung dalam dunia kerja.


2.      Bagi Universitas
1.      Sebagai pertimbangan referensi bagi mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi yang menyusun penulisan ilmiah.
2.      Sumber informasi bagi mahasiswa Gunadarma pada umumnya, dan mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pada khususnya.

3.      Bagi Perusahaan
1.      Sebagai pertimbangan bagi manajemen perusahaan untuk membuat keputusan-keputusan mengenai aspek-aspek strategis.
2.      Sebagai masukan atau sumber informasi untuk memperbaiki kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

1.5  Metode Penelitian

1.5.1        Objek Penelitian
Objek  penelitian ini adalah Seragam Pada Konveksi Jedrico.
1.5.2    Data/Variabel
Dalam penelitian ini, menggunakan data penjualan Seragam setiap bulannya pada konveksi Jedrico selama 13 bulan berturut-turut yaitu dari bulan Mei 2013 s/d Mei 2014.

1.5.2        Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan, yaitu :
a.       Wawancara
Yaitu dengan tanya jawab dengan karyawan konveksi Jedrico.



b.      Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diteliti untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh toko.

c.       Studi Pustaka
Yaitu dengan metode pengumpulan data dengan cara membaca dan memahami buku-buku yang berkaitan dengan peramalan penjualan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (Moving Average), rata-rata bergerak tertimbang (Weight Moving Averege), metode peramalan rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu (Exponential Smoothing), serta mengukur tingkat kesalahan peramalan (Mean Absolute Deviasion).

1.5.4 Alat Analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini untuk memecahkan masalah dengan menggunakan peramalan kuantitatif, yaitu
1.      Metode Moving Average (MA)
Adalah suatu metode peramalan dengan mengkombinasikan data dari beberapa periode terbaru atau terakhir.

Rumus  MA =          Ʃ Penjualan nyata pada n periode terakhir
                                              Ʃ Periode (n) yang digunakan dalam moving average

2.      Metode Weight Moving Average (WMA)
Adalah suatu metode peramalan yang cara perhitungannya hampir sama dengan MA, hanya berbeda pada adanya penambahan bobot pada tiap data.

Rumus WMA = (Wt * Xt) + (Wt–1 * Xt–1) + (Wt–2 * Xt–2) +…

3.      Metode Exponential Smoothing (ES)
Adalah suatu periode peramalan rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara exponential.

Rumus ES = Ft = {Ft–1 + α (At-1 – Ft–1)}

4.      Kesalahan Peramalan (MAD)
Mean Absolute Deviasion (MAD), untukmencari selisih antara permintaan nyata dan ramalan dengan tingkat rata-rata kesalahan selama meramalkan.

Rumus MAD =      Ʃ Jumlah Kesalahan
                                                            N -  n




LANDASAN TEORI

Kerangka Teori
Dalam kerangka teori ini , penulis menjelaskan tentang pengertian peramalan, kegunaan peramalan penjualan, metode-metode peramalan, jenis-jenis dari peramalan, proses peramalan, tahap-tahap peramalan, teknik untuk mebuat peramalan, teknik dasar peramalan, pengertian metode Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES), Mean Absolute Devisiasion (MAD), dan kajian penelitian sejenis.